Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

KENDURI AIRMATA

salahku apa, padahal aku hadir untuk melengkapi kebahagiaan orang banyak. jangan disakiti terus, cukup, aku disini tak menyakiti siapapun. aku juga tak meminta untuk hadir seperti ini. berbahagialah karna aku sudah disini, syukurilah karna aku sudah disini. jangan lagi menuntut apapun. asal kalian tau saja karna doa disepertiga malamnya aku hadir disini. belajar dan terus memperbaiki diri, akupun ikut mengimbangi melindungi kebahagiaan hati dan perasaannya. karna dari kebahagiaannya lah aku bisa hidup. namun aku tak bisa berjuang sendiri, tidak bisa. apakah sampai disitu kalian mengerti?! apakah perlu aku jelaskan secara detail apa yang harus kalian lakukan? apakah tidak kalian sadari telah banyak yang diusahakan mesti tak pernah melekat sedkitipun dihati kalian? kalian mengaku begitu mencintai dan menyayangiku, tapi kalian melayukan bunga kesayangan yang sudah susah payahku usahakan ia tetap mekar berdiri tegap ditengah matahari panas. berhentilah berpura-pura didepan orang banyak. un...

LAMARAN ANAK GEDONGAN

Hari ini merengek, Kemaren merengek, Tempo hari merengek lagi. Ditanya alasannya apa, Ia ingin acara 7 hari 7 malam biar bisa membusungkan dada,  membungkukkan para undangan yang terhormat saat dipelaminan nanti.  Tapi, ia ingin pula pesta rakyat menghadirkan kaum miskin agar tetap terlihat mentereng ilmu agamanya, dan dikenang kekayaannnya. Begitu pintanya... "Tenang nak...semua sudah ku setting, kau cukup diam saja disana, selayaknya kau sedang disuapi." Dia menyeringai, cuci kaki minum susu berlalu dan tidur.   *yy

KALAP

 "Bapak, Ibu sekalian!...." "saya perkenalkan MONEY, obat ini sangat ampuh memberikan banyak hal. Lihat! Bimsalabim...si miskin jadi kaya, si hina jadi idola. Dunia dan seisinya bisa jadi milikmu! Obat ini dapat dikonsumsi sebelum dan sesudah makan, dianjurkan mengkonsumsi setiap hari. Baik dikoonsumsi untuk ibu hamil dan menyusui". Efek samping : TAK MEMILIKI KEBAHAGIAAN DAN RASA CUKUP *hindari dari jangkauan anak-anak dan pemakaian jangka pendek *yy

GOSOK-GOSOK BERHADIAH

 Kupon ditanganku bertuliskan, "maaf anda belum beruntung" Lalu dia meludahiku, CUIH! "asal kau tau saja, aku akan menjemput hadiahku,"ujarnya dengan lantang. Lalu ia berlari sembari berteriak. "goblok kamu, dasar payah!" Tangisku sudah tak bersuara, aku tertegun. Air mataku lari kedalam. Biasanya tak pernah separah ini. Padahal, sebelumnya aku menukarkan kuponku dengan kuponnya. *yy

LAKU KERAS

 Ninik mamak ingin acara gedongan tiga hari, tiga malam, empat kali sehari ganti baju duduk diatas pelaminan beralaskan karpet Italy, dihadiri sepuluh ribu tamu undangan dengan biduan mulai dari Cindy Claudia sampai kehadiran Dewa19, dari anak keluarga terpandang kaya 7 turunan. Ini moment sekali seumur hidup dan semua demi kebaikan, katanya. Namun... Akibat ulah ajang unjuk gengsi, KUA kalah saing dengan supermarket dengan orderan tisu magic tiap kamis malamnya. Jadi, Kapan nyusul? *yy

IBA

Beritanya sedang hangat digoreng ibu-ibu diwarung tadi pagi.  Ku dengar ceritanya, ada saudagar kaya.  Dulu semua orang menyaksikan ia mencampakkan saudaranya untuk hidup dikota.  Berdalih agar tidak terlihat kejam ia mengatakan mereka pasti bisa hidup dikota padahal ia sendiri tau mereka sebatangkara. Namun, semua orang bangga padanya. Lalu setelah iya berhasil membuat saudaranya pergi,  iya merengek seperti meminta dibasuh air matanya. Mengatakan ia takut akan terjadi hal buruk pada saudaranya, akan makan apa saudaranya, akan hidup seperti apa disana. Dan lagi semua orang semakin terkesima olehnya. Sampai setelah lama berlalu keberadaan saudaranya dipertanyakan oleh orang-orang. Karna tak kunjung mendapat kabar dari saudaranya. Alih-alih punya rasa bersalah , melainkan hanya merasa didesak orang-orang. Dengan mengenakan peci dan kain sarung ia mengelus dada sambil menyeingai mengatakan bahwa saudaranya itu lupa diri. Lalu, dengan yakinnya ia bertaruh bahwa saudaran...

Surgaku Tutup Pintu

Akir-akir ini aku terluntang lantung mencari kenyamanan. Terik siang langsung mengenai wajahku, hujan deraspun membasahi tubuhku. Pinggiran sepatuku melukai tumit, kunang-kunang rasanya kepalaku saat itu. Aku benar-benar sudah bukan seperti orang yang semestinya. Telah terlihat diujung jalan, aku merenggangkan kedua tanganku, berharap agar disambut. Tapi naasnya tempat yang aku tuju tak menginginkan aku berada disana. Lalu jika surgaku saja menutup pintunya untukku rapat-rapat. Jadi kepada siapa aku berpeluk? *yy