KENDURI AIRMATA
salahku apa, padahal aku hadir untuk melengkapi kebahagiaan orang banyak.
jangan disakiti terus,
cukup, aku disini tak menyakiti siapapun.
aku juga tak meminta untuk hadir seperti ini.
berbahagialah karna aku sudah disini, syukurilah karna aku sudah disini.
jangan lagi menuntut apapun.
asal kalian tau saja karna doa disepertiga malamnya aku hadir disini.
belajar dan terus memperbaiki diri, akupun ikut mengimbangi melindungi kebahagiaan hati dan perasaannya.
karna dari kebahagiaannya lah aku bisa hidup.
namun aku tak bisa berjuang sendiri, tidak bisa.
apakah sampai disitu kalian mengerti?!
apakah perlu aku jelaskan secara detail apa yang harus kalian lakukan?
apakah tidak kalian sadari telah banyak yang diusahakan mesti tak pernah melekat sedkitipun dihati kalian?
kalian mengaku begitu mencintai dan menyayangiku, tapi kalian melayukan bunga kesayangan yang sudah susah payahku usahakan ia tetap mekar berdiri tegap ditengah matahari panas.
berhentilah berpura-pura didepan orang banyak.
untuk kalian semua!
sudah cukup banyak penderitaan yang dilalui, jangan ditambah lagi.
andaiku bisa berteriak tolong apakah kalian akan berhenti?
sedikit saja, sebentar saja!
amarahku memuncak, isi kepalaku berisik sekali.
apa yang bisa aku lakukan, terbaring lemah akibat menahan penderitaan sendiri.
ibuku, koma.
sementara mereka berairmata palsu sedang bersenda gurau membuat kenduri atas komanya ibuku.
"ibu yang kuat ya, aku tau ini sulit tapi aku disini sampai kapanpun akan selau berusaha membuat ibu bahagia. aku mencintai ibu sampai kapanpun, aku menerima ibu apa adanya ibu dan aku bangga memiliki ibu".
bisik seorang anak pada ibunya, menangis tak bersuara tapi tetap membasuh tubuh ibunya.
*yy
Komentar
Posting Komentar